Gambar Mewarnai Polisi Tentara
_mewarnai.webp)
Halaman unduh untuk gambar mewarnai Gambar Mewarnai Polisi Tentara. Klik tombol di atas untuk mengunduh gambar dalam format PDF berkualitas tinggi, siap untuk dicetak dan diwarnai.
Gambar Mewarnai Terkait
Dongeng Terkait dari Blog
Citcit Si Tikus Kotor yang pandai Bersyukur - Dongeng
Pada zaman dahulu, di sebuah hutan yang rindang dan damai, hiduplah seekor tikus kecil bernama Citcit. Badannya kurus, bulunya kusut, dan sering belepotan tanah karena suka bersembunyi di tempat-tempat lembap dan gelap. Kalau Citcit lewat, hewan-hewan lain suka menutup hidung atau memanjat pohon cepat-cepat. “Eh! Itu tikus jorok!” seru seekor kelinci. “Hati-hati! Bisa nyolong makanan!” gerutu si burung pipit. Citcit hanya tersenyum kecut. Sebenarnya, dia sedih. Tapi apa daya? “Kalau boleh milih, aku juga pengen jadi burung merak cantik atau panda yang dipeluk-peluk,” gumamnya sambil duduk di balik semak. “Tapi... aku tikus. Tikus kecil yang dianggap kotor.” Lalu ia menatap langit dan berkata pelan, “Tapi aku bersyukur. Tuhan kasih aku hidup, dan aku bisa bantu bersihkan sisa makanan, bantu sebar benih tumbuhan, bahkan jadi makanan penting bagi makhluk lain. Gak banyak, tapi cukup untuk membuatku merasa berguna.” Suatu hari, badai besar melanda hutan. Angin kencang merobohkan pohon-pohon dan membuat banyak sarang rusak. Banyak hewan panik dan tidak punya tempat berlindung. Tapi tahu siapa yang sudah lama tinggal di sebuah gua tersembunyi dengan jaringan lorong rahasia? Ya! Citcit! Gua itu awalnya hanya tempat Citcit bersembunyi dari kejaran kucing dan manusia. Tapi dari waktu ke waktu, dia menggali dan menghubungkan lorong-lorong...
Baca Dongeng...Semangka dan Kelapa: Si Tinggi dan Si Pendek - Dongeng Anak
🌴🌱 Pada zaman dahulu kala, di sebuah sawah yang hijau dan subur, tinggallah dua sahabat tanaman.. eh, maksudnya... dua tanaman yang tidak terlalu akur. Yang satu adalah Pohon Kelapa - tinggi menjulang, gagah, daunnya lebar seperti kipas raksasa. Yang satu lagi adalah Pohon Semangka- eh, bukan pohon sih, tapi lebih mirip merayap-rayap malu-malu di tanah dengan buah yang besar dan montok. Setiap pagi, saat embun masih menari-nari di daun padi, Kelapa selalu menyapa… dengan nada sedikit menyebalkan: “Selamat pagi, Semangka pendek! Eh, kamu bisa lihat aku dari situ? Atau mau pakai teleskop?” “Buahmu sih besar, tapi tubuhmu? Hahaha, tiarap terus, kayak lagi push-up seumur hidup!” Semangka hanya diam. Ia sedih, tapi tak membalas. Beruntung, di sebelahnya ada tanaman kacang yang rendah hati dan bijaksana. “Sabar ya, Semangka,” kata Kacang sambil mengibaskan daunnya. “Ingat, kita memang pendek, tapi justru karena itu manusia mudah memetik kita. Kita tidak merepotkan siapa-siapa. Mereka cukup menunduk dan… crot, dipetik dengan senyum.” Semangka tersenyum, walau masih agak sedih. Ia menatap ke atas, ke arah Kelapa yang makin hari makin tinggi dan makin… sombong. 💨 Suatu Hari yang Mendung... Langit berubah kelabu, awan berarak gelap. Angin mulai menderu-deru seperti marah-marah tak jelas. Daun-daun berdesir. Dan KRRAASSHHH!!!...
Baca Dongeng...Gajah yang Tak Pernah Didengar - Dongeng Anak
Di tengah hutan yang luas, hiduplah seekor gajah bernama Gani. Ia besar, kuat, dan memiliki suara lantang. Namun ada satu masalah: tidak ada yang mau mendengarkannya. Ketika ia berbicara di pertemuan hutan, Burung Beo langsung memotong pembicaraannya. Ketika ia ingin memberi saran, Monyet langsung tertawa dan berkata, "Gajah itu lambat, pasti pemikirannya juga lambat!" Bahkan Rubah, yang terkenal licik, sering berkata, "Kenapa harus dengar Gani? Dia cuma bisa menyemburkan air dan menginjak tanah!" Lama-lama, Gani lelah mencoba. Ia pun berpikir, "Mungkin aku harus berhenti berbicara. Percuma saja, tidak ada yang mau mendengar." Bencana Datang ke Hutan Suatu hari, Gani mencium bau aneh di udara. Ia mengendus lagi… lalu melihat ke kejauhan. "Asap!" pikirnya panik. Ia segera berlari ke tengah hutan dan berteriak, "Ada kebakaran! Kita harus pergi dari sini!" Namun seperti biasa… tak ada yang mendengarkan. Burung Beo malah menirukan suaranya, “Ada kebakaran! Ada kebakaran!” lalu tertawa. Monyet bergelantungan santai, "Ah, Gani pasti hanya berlebihan seperti biasa." Rubah mengibas ekornya, "Gajah memang suka cari perhatian." Gani frustrasi. Tapi ia tahu ini bukan saatnya menyerah. Tindakan Lebih Kuat dari Kata-Kata Tanpa menunggu mereka sadar, Gani menggunakan belalainya untuk menyemprotkan air ke api yang mulai menjalar. Ia menginjak tanah keras-keras untuk...
Baca Dongeng...